"Ini bukan keputusan yang memecah belah. Ini memungkinkan orang-orang Barbados mengatakan kepada dunia bahwa kami memiliki kepercayaan diri untuk bertanggung jawab penuh atas siapa kami dan apa yang kami lakukan," tegas Mottley sebagaimana dilansir Sputnik.
Saat ini, Dame Sandra Mason memegang jabatan gubernur jenderal Barbados, perwakilan Ratu Elizabeth II. Jika parlemen menyetujui pencalonannya, Mason akan menjadi presiden pertama negara itu pada 30 November 2021, pada tanggal yang sama negara itu memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1966.
Jika semua berjalan sesuai rencana, langkah itu akan mengurangi kekuasaan Ratu Elizabeth menjadi 15 negara. Jamaika adalah negara lain yang telah menyatakan keinginan untuk menghapus raja Inggris sebagai kepala negara nominalnya.
(Rahman Asmardika)