Kemlu RI Paparkan Kegiatan Diplomasi Multilateral Indonesia, Apa Saja?

Mohammad Adrianto S, Jurnalis
Selasa 12 Oktober 2021 12:42 WIB
Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu RI memaparkan pencapaian yang berhasil dilakukan (Foto: Tangkapan layar)
Share :

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memaparkan sejumlah agenda diplomasi multilateral Indonesia yang telah maupun yang akan dilakukan ke depannya. Hal ini diungkapkan Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu Febrian Alphyanto Ruddyard dalam agenda "Rencana Kegiatan dan Prioritas Diplomasi Multilateral Indonesia Tahun 2022 dan Capaian Diplomasi Multilateral Indonesia", pada Selasa, (12/10/21).

Yang pertama dibahas adalah rangkaian Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ke-76 di New York akhir September lalu. Sidang itu menitikberatkan pada topik pemulihan dan penanganan pandemi Covid-19, pergantian iklim, komitmen penjagaan dunia dan membela hak-hak perempuan, serta situasi negara-negara konflik seperti Afghanistan dan Palestina.

Tidak hanya itu, Indonesia juga akan melakukan serah terima jabatan sebagai Presiden Kelompok 20 (G20) yang sebelumnya dijabat oleh Italia. Ini merupakan kali pertama negara Asia memimpin G20. Febrian mengungkapkan Indonesia akan diuji kepemimpinannya, mengingat anggota G20 merupakan negara-negara dengan ekonomi yang lebih maju.

(Baca juga: Kemlu: Indonesia Tak akan Tergesa-gesa Akui Pemerintahan Taliban)

Selain itu, Indonesia juga mengadakan kerjasama dengan Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX), guna meningkatkan tingkat vaksinasi di Indonesia dan skala internasional.

"Saat ini, pemerintah sudah menyediakan 276 juta dosis vaksin mulai dari vaksin Sinovac, Pfizer, Moderna, dan varian lainnya untuk mengakselerasi tingkat vaksinasi dalam negeri maupun multilateral," tutur Febrian.

 (Baca juga: RI Kutuk Serangan Bom di Bandara Kabul yang Tewaskan 60 Orang dan 140 Terluka)

Saat ini, Indonesia resmi menutup keanggotaan Dewan Keamanan PBB dan tidak lagi berada dalam organisasi tersebut. Namun, menurut Febrian, Indonesia masih sering dimintai konsultasi mengenai kampanye dalam Dewan Keamanan PBB. Tidak hanya itu, Indonesia juga masih masuk ke dalam 10 besar dalam menyumbang kontributor misi perdamaian PBB, yakni di peringkat ke-8.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya