MAJALENGKA – Sebelum tewas tenggelam saat susur sungai, seorang santri asal Majalengka bernama Aldo Maulana Majid meminta kepada orang tuanya agar dikirimi sarung warna putih serta jam tangan.
Orangtuanya sudah membelikan permintaan Aldo, namun nasib berkata lain. Pihak orangtua korban hingga kini belum dikabari oleh pihak sekolah atas musibah yang merenggut belasan anak didik itu.
Anak pertama dari dua saudara pasangan Asep Saepulah dan Yuli itu terakhir kalinya berupa sarung warna putih dan jam tangan.
Kedua orangtua Aldo di Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul hingga Sabtu (16/10/2021) siang belum didatangi oleh pihak guru atau sekolah paska-kejadian yang merenggut nyawa 11 santri dari MTs Harapan Baru, Cijantung, Ciamis.
Baca juga: Anaknya Tewas saat Susur Sungai, Orangtua Ungkap Ponpes Tak Minta Izin Kegiatan
“Tidak ada pemberitahuan musibah yang menimpa anak saya dari sekolah dan anak minta diantarkan sarung warna putih dan jam tangan,” ujar Yuli.
Aldo adalah pelajar MTs Harapan Baru Cijantung Ciamis asal Majalengka, merupakan korban meninggal dunia dari sebelas orang yang tenggelam.
(Qur'anul Hidayat)