Meski sebagai pemain selo ia terhindar dari kewajiban untuk melakukan pekerjaan kasar sebagai hukuman, Anita tetap tidak merasa aman. "Mereka tidak akan mengirim kami ke kamar gas selama mereka menginginkan musik. Ini hanya penangguhan hukuman!,” ujarnya.
Anita masih bisa mengingat momen itu dengan sangat baik. Sebagai remaja yang saat itu berusia 19 tahun, ia ingin seluruh dunia tahu tentang kekejaman yang dilakukan terhadap orang Yahudi.
"Apa yang saya coba gambarkan sebenarnya tidak dapat dipercaya. Bagaimana Bagaimana Anda menggambarkan kamp konsentrasi Bergen-Belsen? Anda berjalan di atas mayat-mayat. Tidak bisa dijelaskan,” ungkapnya.
Pada 1946, pemain selo ini beremigrasi ke Inggris. Dia tidak pernah lagi ke Jerman sampai tahun 1994. Setelah beberapa dekade tidak berbicara tentang pengalamannya, Anita Lasker-Wallfisch memutuskan untuk lebih banyak membahas pengalaman itu dalam beberapa tahun terakhir.
Selain memberikan berbagai ceramah, ia juga berpidato tentang topik antisemitisme di Bundestag Jerman pada 2018.