Hitler sendiri menyadari kekuatan musik. "Sudah pasti bahwa musik akan ditujukan sebagai pembentuk perasaan dan sensasi terbesar yang menggerakkan pikiran," ujar Hitler di Kongres Partai NSDAP pada tahun 1938.
Realitas sinisnya adalah, saat banyak komposer dan musisi Yahudi dikucilkan dan dibunuh, para dedengkot Nazi seperti dokter di kamp konsentrasi, Josef Mengele, memutarkan musik klasik yang dimainkan oleh orang Yahudi saat membunuh korbannya. Bahkan Hitler juga disebut-sebut memiliki koleksi pribadi rekaman musik yang dimainkan oleh para musisi Yahudi.
Film dokumenter musik DW yang baru akan membahas kontradiksi ini dan untuk pertama kalinya, merangkum fenomena musik klasik yang terkait dengan Third Reich secara keseluruhan.
Dua karakter utama di film dokumenter ini mewakili kehidupan musik di bawah Nazi dengan cara yang sangat berbeda: Konduktor Wilhelm Furtwängler yang membuat kesepakatan dengan Nazi, dan Anita yang bertahan berkat bakat musiknya.
Periode dramatis dalam sejarah ini dihidupkan kembali lewat cuplikan film sejarah yang telah dipugar secara digital dan diwarnai dengan cermat.
(Widi Agustian)