Anita tidak bersikap getir ataupun menyimpan dendam. Terlepas dari kengerian tak terbayangkan yang dia alami, satu hal akan selalu ada untuknya, yakni musik.
"Mereka tidak bisa menghancurkannya! Musik adalah musik," ujarnya. "Itu tidak tersentuh,” lanjutnya.
Tetapi mengapa Nazi repot-repot memutar musik untuk para tahanan yang mereka bunuh?
"Mentalitas ini sangat sesat sehingga sulit untuk dipahami, tetapi ini penting: Musik dan seni digunakan sebagai bagian dari mesin pembunuh," kata jurnalis musik Norman Lebrecht kepada DW.
"Dan seluruh dunia musik dan profesi musik di Jerman menutup mata atau berkolaborasi,” lanjutnya.
Jurnalis musik asal Inggris tersebut telah meneliti peran musik klasik di bawah Nazi selama bertahun-tahun.
"Budaya adalah salah satu cara untuk membenarkan pemerintahan Nazi di Jerman. Itu adalah semacam kedok bagi Nazi,” ungkapnya.
"Mereka bisa mengatakan, kami adalah bangsa berbudaya, kami adalah orang-orang berbudaya. Anda tidak mungkin curiga bahwa kami melakukan sesuatu yang tidak berbudaya,” terangnya.