Para penyerang dikatakan anggota sayap mahasiswa Liga Awami (AL), sebuah partai politik besar di Bangladesh. Semua terdakwa dikeluarkan dari universitas karena hubungannya dengan kasus tersebut.
Pembunuhan brutal Fahad memicu protes di kampus-kampus di seluruh negeri. Selama persidangan, delapan terdakwa memberikan pernyataan pengakuan, menurut media.
Pengadilan dikutip mengatakan bahwa hukuman mati dan hukuman seumur hidup dipilih untuk memastikan bahwa pembunuhan semacam itu tidak terulang.
"Saya senang dengan putusan itu," kata ayah Fahad, Barkat Ullah, kepada wartawan di luar pengadilan. “Jiwa Abrar akan tenteram jika putusan itu segera ditegakkan.”
(Rahman Asmardika)