4 Kasus Pembunuhan Berencana Sadis, dari Ditembak hingga Dibegal

Tim Litbang MPI, Jurnalis
Minggu 19 Desember 2021 06:02 WIB
Ilustrasi. (Okezone)
Share :

KASUS pembunuhan berencana sadis telah terjadi beberapa kali di Tanah Air. Pelaku pembunuhan berencana biasanya sudah mempersiapkan alat yang akan dipakai dan lokasi pembunuhan. Faktor utamanya kebanyakan karena dendam dan sakit hati. Berikut adalah deretan kasus pembunuhan berencana sadis di Indonesia.

November 2021

Dua orang pria berinisial L dan W ditemukan tewas dalam sebuah mobil yang terparkir di wilayah kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang pada 10 November 2021, sekitar pukul setengah 9 malam. Keduanya merupakan saudara ipar yang tewas akibat diracun potas.

Melansir iNews.id (Jumat, 19 November 2021), hal itu diketahui usai pihak kepolisian dari Polsek Kajoran dan Satreskrim Polres Magelang menemukan bungkusan plastik berisi cairan bening dengan bau yang mencurigakan. Autopsi kedua korban pun langsung dilakukan. Hasilnya, terdapat tanda-tanda korban mati lemas akibat keracunan.

Tak sampai di situ, cairan bening yang ditemukan juga turut diperiksa, bersamaan dengan pemeriksaan cairan sampel dari urine, darah, cairan mulut, dan lambung korban. Seluruhnya positif mengandung sianida. Pelaku pembunuhan, IS, akhirnya dapat diringkus. IS berprofesi sebagai petani dan dukun di kampungnya.

Dari hasil pengembangan penyelidikan, tersangka IS rupanya telah membunuh 2 orang lain dengan cara yang sama pada Mei dan Desember 2020. Ia mengaku bisa menggandakan uang. Sebagai bentuk ritual, tersangka memberikan air putih yang ternyata sudah dicampur dengan potasium. IS dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

September 2021

Dipicu rasa sakit hati karena diejek sebagai mantan napi yang tidak punya masa depan, MD tega membunuh tetangganya sendiri, W, pada 4 September 2021. MD melakukan perbuatan keji itu dengan cara menembak korban di wilayah Seluma, Bengkulu.

Mengutip Sindonews (Selasa, 7 September 2021), kejadian bermula ketika tersangka bertemu korban di kebun. Keduanya terlibat cekcok, hingga korban melontarkan kata-kata yang menyakiti hati tersangka. Tak berselang lama, tersangka mengambil senjata api rakitan jenis revolver dan menembak korban dari belakang. Meskipun sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban tetap tidak tertolong.

Baca Juga : Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Berencana di Lampung

Polisi menyebut, tersangka rupanya sudah menyimpan dendam lama kepada korban. Rasa marah itu dikarenakan korban pernah menjadi tim suskes ayah tersangka saat pemilihan kepala desa. Namun, korban malah mengalihkan suara ke calon kades lainnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya