JELEBU - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan ada kelemahan dalam upaya koordinasi untuk menangani banjir besar dan menjanjikan perbaikan ke depan.
Bernama melaporkan, dia mengatakan mengelola bencana banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah federal, tetapi juga otoritas di tingkat negara bagian dan distrik.
“Saya tidak menyangkal (kelemahan) dan akan memperbaiki di masa depan. Tanggung jawab bukan hanya pemerintah federal, tetapi juga pemerintah negara bagian dan garis depan adalah distrik,” katanya kepada wartawan setelah mengunjungi korban banjir. di Jelebu, Negeri Sembilan, Selasa (21/12).
"Badan Nasional Penanggulangan Bencana hanya berkoordinasi... Jika dianggap lemah dalam koordinasi, saya tidak membela siapa pun dalam situasi ini. Bagi saya, semua orang harus bertanggung jawab," lanjutnya.
Baca juga: Banjir Terjang Malaysia, 30.000 Orang Mengungsi
Perdana menteri mengatakan situasi banjir di Selangor tidak terduga. "Di Selangor, ada masalah. Kami transparan tentang ini dan saya tidak ingin menutupi siapa pun," ujarnya.
“Di negara bagian lain, (seperti) di pantai timur, banjir sudah menjadi peristiwa tahunan, jadi semua persiapan sudah dilakukan, tinggal menunggu apakah (perlu) membuka PPS (pusat bantuan) atau tidak,” ungkapnya.
Baca juga: Malaysia Dilanda Banjir Terparah dalam Beberapa Dekade, Setidaknya 14 Orang Tewas
“Setiap tahun, para pengungsi banjir akan pindah ke tempat yang sama,” tambahnya.