Itu diperkuat dengan keterangan kepala dusun setempat. Faris diketahui hilang sekitar September 2020 saat bermain bersama teman temannya. Keluarga mencarinya bahkan menggunakan jasa paranormal namun tidak berhasil.
"Lebih dari 26 Paranormal yang saya gunakan namun Faris tidak kunjung ditemukan" ungkap Amaq Melaye kakeknya.
Menurut pengakuan Moh. Faris Alga, dia dibawa Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik truk, sementara untuk makan dia terkadang menjual petai dan membersihkan taman. Kemudian, diberi makan oleh pemilik taman. Keduanya kadang memanfaatkan rumah kosong sebagai tempat beristirahat.
Narep merupakan tetangga Faris yang dikenal kurang normal. Tapi, Narep suka dengan anak kecil untuk teman bermain. Keluarga dan masyarakat berterima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah.
"Terima kasih, lamun ndek tedait sik Bapak - Bapak Brimob jak ndik yak dait wah baingk selamanya. Terimakasih pada Brimob, kalau tidak ditemukan oleh bapak - bapak Brimob, kemungkinan cucu saya tidak ditemukan" ungkap amaq Melaye berbahasa Sasak.