Kisah Mantan Napi di Penjara Militer Guantanamo, Penghinaan terhadap Manusia

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 12 Januari 2022 12:57 WIB
Mantan napi di penjara Guantanamo (Foto: RT)
Share :

WASHINGTON - Mantan tahanan Mansoor Adayfi mengatakan pelanggaran dan ketidakadilan yang dilakukan di penjara militer Teluk Guantanamo atau kerap disebut Gitmo tidak hanya melukai orang-orang yang dikurung di sana, tetapi juga dunia pada umumnya. Dia menyebut penjara Guantanamo sebagai penghinaan terjadap kemanusiaan karena itu dia meminta penjara itu ditutup.

Dia bercerita tentang kisah hidupnya saat menjadi narapidana selama 14 tahun di penjara yang berusia 20 tahun itu. Adayfi adalah salah satu dari ratusan pria Muslim yang dikirim ke fasilitas penahanan lepas pantai Amerika Serikat (AS) yang terkenal di bawah pemerintahan Presiden George W. Bush. Dia dikirim ke penjara itu hanya untuk ditahan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan dan menjadi sasaran penyiksaan dan bentuk-bentuk perlakuan merendahkan lainnya.

“Sebagai tahanan, kami kehilangan tahun demi tahun hidup kami. Bukan hanya waktu. Kami kehilangan segalanya. Juga, keluarga kami terpengaruh. Misalnya, keluarga saya tidak tahu di mana saya sampai tahun 2007,” terangnya.

Baca juga: Menlu AS: Penjara Guantanamo Harus Ditutup

“Ketika orang bertanya kepada saya, 'Bagaimana Anda menghabiskan usia 20-an?' Saya menjawab, 'Saya tidak tahu apa artinya 20-an,” lanjutnya.

Warga negara Yaman itu tiba di Guantanamo pada awal Februari 2002, kurang dari sebulan setelah penjara resmi dibuka pada 11 Januari. Dia dibebaskan pada Juli 2016, setelah Serbia setuju untuk membawanya untuk hidup di bawah pengawasan ketat. Negara asalnya pada saat itu dilanda perang saudara berdarah dan intervensi militer oleh koalisi pimpinan Saudi yang didukung AS, yang berlanjut hingga hari ini.

 Baca juga: Obama Penuhi Janji Kampanye, Tutup Penjara Guantanamo

Pertanyaan yang mengganggunya selama dua dekade setelah hidupnya berubah selama perjalanan ke Afghanistan adalah mengapa hal itu terjadi padanya, dan orang-orang yang menjadi teman dan saudaranya di balik jeruji besi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya