Kisah Mantan Napi di Penjara Militer Guantanamo, Penghinaan terhadap Manusia

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 12 Januari 2022 12:57 WIB
Mantan napi di penjara Guantanamo (Foto: RT)
Share :

Adayfi menilai kurangnya kemauan politik di AS adalah alasan mengapa Guantanamo masih terbuka 20 tahun sejak didirikan.

Diperkirakan 86% tahanan Guantanamo diserahkan ke AS oleh pemerintah Pakistan atau pejuang Aliansi Utara di Afghanistan. Mereka memasuki tahanan Amerika ketika hadiah seperti itu untuk "orang-orang yang mencurigakan" sedang dibayarkan. Adayfi mengutip angka ini dari sebuah studi pada 2006 yang dilakukan Seton Hall Law School, yang menjelaskan bagaimana fondasi Guantanamo sudah busuk sejak awal.

Penjara itu didirikan sebagai bagian dari Perang Melawan Teror pemerintahan Bush – yang merupakan perang terhadap Muslim, di mata Adayfi dan banyak lainnya.

Mantan Presiden AS sebelumnya Barack Obama berjanji untuk menutup Guantanamo ketika dia mengambil alih kekuasaan, tetapi janji itu tetap tidak terpenuhi. Mantan Presiden AS lainnya Donald Trump ingin penjara itu tetap beroperasi, dan dia melakukannya. Saat Presiden AS Joe Biden dilantik hampir setahun yang lalu, Adayfi dan beberapa mantan tahanan Gitmo lainnya mengiriminya sebuah surat terbuka yang memintanya untuk menutup penjara, memberikan pengadilan yang adil kepada atau membebaskan 39 tahanan yang tersisa. Biden disebut-sebut akan segera menutup penjara itu.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya