Idap Kanker, 6 Pemuda Gugat Operator PLTN Nuklir Fukushima Rp76,6 Miliar

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 28 Januari 2022 14:25 WIB
PLTN Fukushima Daiichi yang rusak dan mengalami kebocoran akibat gempa dan tsunami pada 2011. (Foto: Reuters)
Share :

Penggugat, yang akan mengajukan gugatan mereka di Pengadilan Distrik Tokyo, berusia antara enam dan 16 tahun pada saat bencana. Mereka didiagnosis menderita kanker tiroid antara 2012 dan 2018.

Dua dari mereka memiliki satu sisi tiroid mereka diangkat, sementara empat lainnya tiroid mereka sepenuhnya diekstraksi dan perlu minum obat hormonal selama sisa hidup mereka.

Kehancuran di pembangkit nuklir Fukushima Daiichi adalah kecelakaan nuklir terburuk sejak bencana Chernobyl 1986, setelah itu sejumlah besar kanker tiroid terdeteksi.

Bencana 2011 di timur laut Jepang menyebabkan sekira 18.500 orang tewas atau hilang, dengan sebagian besar tewas akibat tsunami. Puluhan ribu penduduk di sekitar PLTU Fukushima diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka, atau memilih melakukannya.

Beberapa pekerja yang dikerahkan ke pabrik tersebut terjangkit kanker setelah terkena radiasi, dan telah menerima kompensasi dari pemerintah karena kasus tersebut diakui sebagai penyakit akibat kerja.

Sejak bencana, prefektur Fukushima telah melakukan tes skrining pada kelenjar tiroid untuk sekitar 380.000 orang yang berusia 18 tahun ke bawah pada saat bencana. Hingga Juni 2021, sebanyak 266 kasus atau dugaan kasus kanker tiroid anak telah terdeteksi, kata seorang pejabat setempat.

"Ketika pengaduan hukum datang, kami akan menanganinya dengan tulus setelah memperhatikan detail tuntutan dan klaim," kata Juru Bicara TEPCO Takahiro Yamato kepada AFP.

"Kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus karena menyebabkan masalah dan kekhawatiran bagi masyarakat luas, termasuk penduduk Prefektur Fukushima, karena kecelakaan itu."

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya