Mengangkat sosok sahabat karibnya mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Anwar mengatakan bahwa kepemimpinan NU seringkali hadir dalam wajah dan watak yang cenderung memberikan kedamaian.
"Saya secara pribadi begitu terkesan dengan keikhlasan dan ukhuwah yang terjalin sepanjang persahabatan karib saya dengan mantan Presiden Republik Indonesia, Almarhum Bapak Gus Dur. Beliau begitu prihatin terhadap nasib keluarga (saya) saat saya ditindas dan mendekam dalam tahanan," jelas Anwar.
Anwar Ibrahim. (Foto: Reuters)
Terakhir, pemimpin Pakatan Harapan ini juga mengingatkan peran penting Malaysia dan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim besar di dunia. Anwar pun berpandangan ajaran NU yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kesederhanaan harus menjadi kekayaan berharga yang dapat dibagikan kepada seluruh umat manusia di sepanjang masa.
"Krisis kepemimpinan dunia Islam pada saat ini meniscayakan adanya peran penting negara mayoritas Muslim yang relatif stabil, seperti Malaysia dan Indonesia. Dalam konteks ini, NU menempati posisi yang amat penting, bukan saja karena jangkauannya yang mencapai ke semua benua, tetapi juga karena kekuatannya yang masih berakar pada tradisi dan penekanan Turath al-Islami, mengangkat pesan kesederhanaan yang sesuai ajaran sabda Nabi, khayr al-umur awsatuha," tuturnya.
(Rahman Asmardika)