Biden Perintahkan Separuh Aset Afghanistan yang Dibekukan untuk Kompensasi Korban 9/11

Agregasi VOA, Jurnalis
Senin 14 Februari 2022 10:01 WIB
Foto: Reuters.
Share :

“Ini adalah cadangan rakyat Afghanistan. Aset itu bukan milik Taliban. Membekukan aset itu dan mulai membaginya berdasar perhitungan internal kita, menurut saya, mengirim pesan yang salah kepada rakyat Afghanistan tentang peran Amerika dalam merespons kemanusiaan, dan bahkan terhadap krisis ekonomi yang mereka alami,” kata Kurtzer.

Taliban juga mengkritik langkah itu. Juru bicara Mohammad Naeem mencuit bahwa "mencuri uang rakyat Afghanistan yang dibekukan Amerika adalah tindakan paling hina yang dilakukan negara secara moral dan kemanusiaan."

Taliban telah merebut Afghanistan secara paksa dan tidak berhak berbicara tentang moral, kata Husain Haqqani, direktur Asia Selatan & Tengah di Institut Hudson.

“Mereka berusaha mendapatkan uang yang tidak berhak mereka klaim. Uang itu ditumpuk di bawah Republik Afghanistan, yang terus-menerus diperangi Taliban. Taliban tak pernah menyetujui gagasan bantuan internasional untuk Republik Afghanistan. Jadi, agak tidak jujur kalau mereka mencoba mendapatkannya dan kini mengatakan bahwa, 'Hei, ini uang rakyat Afghanistan',” ujar Haqqani.

Banyak keluarga 9/11 mendukung pembagian aset yang dibekukan itu untuk membantu rakyat Afghanistan, kata Brett Eagleson, putra seorang korban 9/11. Namun, menurutnya, menyerahkan distribusi dana untuk 9/11 ke pengadilan akan memaksa keluarga untuk saling berselisih. Itu salah, tidak benar, dan tidak adil, kata Eagleson.

Belum jelas apa rencana pemerintahan Biden untuk mendistribusi USD3,5 miliar itu untuk kebutuhan kemanusiaan di Afghanistan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya