SYDNEY - Australia telah mendaftarkan koala sebagai spesies yang terancam punah di sebagian besar pantai timurnya. Langkah itu diambil setelah penurunan jumlah yang dramatis dari hewan berkantung tersebut.
Koala, yang dulu jumlahnya berkembang pesat, telah terkena dampak oleh pembukaan lahan, kebakaran hutan, kekeringan, penyakit, dan ancaman lainnya.
BACA JUGA: Demi Lindungi Koala, Australia Rela Tambah Anggaran Rp502 Miliar untuk 4 Tahun
Pemerintah federal mengatakan daftar hewan terancam punah itu berlaku untuk wilayah Queensland, New South Wales dan Wilayah Ibu Kota Australia (ACT). Pemerintah federal telah didesak untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi koala dari habitat yang berkurang dengan cepat dan perubahan iklim.
Pada 2012, spesies ini terdaftar sebagai "rentan" di negara bagian dan teritori tersebut dan dalam 10 tahun statusnya kini menjadi terancam punah. Pemerintah dituding telah ragu-ragu mengambil keputusan terkait spesies ini meski jumlahnya menurun dengan cepat.
"Daftar ini menambah prioritas dalam hal konservasi koala," kata Menteri Lingkungan Sussan Ley pada Jumat (11/2/2022).
Ley mengatakan para pejabat sedang merancang rencana pemulihan populasi koala. Pemerintah kini juga akan menilai permohonan untuk pengembangan lahan terkait dampaknya terhadap spesies tersebut.
Tahun lalu, penyelidikan New South Wales menemukan koala akan punah di sana pada 2050 kecuali ada tindakan segera.
Diperkirakan kebakaran hutan Musim Panas Hitam pada 2019-20 telah menewaskan 5.000 koala dan memengaruhi 24% habitat di New South Wales saja.