Ukraina telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta jutaan warganya yang tinggal di Rusia untuk kembali ke rumah. Status darurat 30 hari memungkinkan pihak berwenang untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan yang lebih tinggi, termasuk jam malam.
Negara-negara Barat telah mengumumkan serangkaian sanksi terhadap Rusia sejak merobek kesepakatan damai 2014-15 untuk Ukraina timur dan mengakui apa yang disebut republik rakyat Luhansk dan Donetsk sebagai negara merdeka. Klaim Moskow bahwa pasukan akan dikirim untuk operasi "penjaga perdamaian" telah ditolak oleh Sekjen PBB dan dikecam sebagai omong kosong oleh Barat.
AS telah menggambarkan tindakan Moskow sebagai awal dari sebuah invasi. Seorang pejabat senior pertahanan AS pada Rabu (23/2) mengatakan pasukan Rusia siap perang dengan invasi skala besar yang mungkin terjadi setiap saat.
Rusia diketahui telah mendukung pemberontakan bersenjata berdarah di Ukraina timur selama delapan tahun terakhir. Sekitar 14.000 orang - termasuk banyak warga sipil - tewas dalam pertempuran sejak saat itu.
(Susi Susanti)