"Secara khusus, terdapat risiko penargetan yang disengaja dan kesalahan identifikasi pesawat sipil," ujar pihak EASA dalam buletin zona konflik.
“Kehadiran dan kemungkinan penggunaan berbagai sistem peperangan darat dan udara menimbulkan risiko tinggi bagi penerbangan sipil yang beroperasi di semua ketinggian dan tingkat penerbangan," tambahnya.
BACA JUGA:Diserang Rusia, Tentara Ukraina Dapat Sumbangan Bitcoin Rp5,7 Miliar
Sebagai informasi, pencegahan itu juga berasalan agar kondisi dulu tak terulang lagi.
Di mana Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di Ukraina timur pada 2014.
Diketahui, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengirim pesan mendesak ke Ukraina tentang risiko tinggi terhadap keselamatan penerbangan.