Dia berharap pelajaran hari ini dapat segera dipraktikkan, jika dan ketika pasukan Rusia menerobos kota. "Sayangnya, saya pikir ini hanya beberapa hari dan kami takut. Tapi ini kota kami, ini negara kami dan kami harus berjuang,” terangnya.
Sejak invasi dimulai delapan hari lalu, banyak warga Ukraina mengantri dalam suhu beku untuk menjadi sukarelawan unit pertahanan teritorial di Kiev.
Termasuk seorang pengacara dan aktivis antikorupsi berusia 36 tahun, mengantri di bawah hujan salju ringan.
"Saya sedang bersiap untuk memperjuangkan tanah air saya bersama teman-teman saya," katanya.
Sekarang kami adalah pejuang, dan kami akan mempertahankan negara dari agresor, penjajah. Kami akan berjuang sampai titik darah penghabisan,” lanjutnya.
Seperti banyak orang di sini, dia yakin ada jauh lebih banyak yang dipertaruhkan daripada masa depan Ukraina.
"Kami akan berjuang sampai akhir, dan kami akan menang," katanya. "Kami tidak punya pilihan karena ini adalah perjuangan untuk demokrasi, untuk kebebasan, untuk hak asasi manusia. Kami akan berjuang untuk Ukraina, untuk Eropa, dan untuk dunia,” jelasnya.