PASUKAN RUSIA sudah hampir sepekan menginvasi Ukraina. Namun, hingga saat ini gagal merebut Ibu Kota Kyiv.
Ada beberapa invansi Rusia terhadap Ukraina, yaitu menguasai pembangkit nuklir terbesar di Eropa, kota pelabuhan Mariupol yang terus digempur, menguasai kota pelabuhan di selatan Kherson, serang Chernihiv, dan kota di timur Sumy dikepung oleh pasukan Rusia
BACA JUGA:Bayang-Bayang Perang Nuklir dalam Invasi Rusia, Bagaimana Indonesia Harusnya Bersikap?
Pasukan Rusia melancarkan serangan pada Kamis dini hari 24 Februari 2022 dari tiga jurusan: utara, selatan, dan timur. Sejak itu pasukan Rusia telah menyeruak ke Ukraina dan sejumlah sasaran di negara tersebut dihantam serangan udara dan artileri.
Sejauh ini sekitar 250 warga sipil Ukraina telah tewas, dan lebih dari ratusan lainnya cedera, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
BACA JUGA:Rusia Gempur Pembangkit Nuklir Ukraina, Beberapa Dilaporkan Tewas dan Jutaan Orang Diungsikan
Laju pasukan Rusia di Ukraina
Pasukan Rusia telah berusaha menembus Kyiv dari utara, namun kemajuannya melambat beberapa hari terakhir. Pada Kamis 3 Maret 2022, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, iring-ringan panjang kendaraan militer Rusia yang bergerak menuju Kyiv terhambat "perlawanan gigih Ukraina, kerusakan teknis, dan kemacetan".
Meski demikian, Kyiv masih dihujani serangan udara dan sejumlah ledakan keras terdengar keras pada Kamis (3/3) dini hari. Bandara Hostomel masih menjadi lokasi pertempuran sengit dan telah berpindah tangan berulang kali selama beberapa hari terakhir, menurut Institut Kajian Perang (ISW).
Pasukan Rusia tiba dekat Obolon di pinggiran Kyiv pada Jumat (04/3) dan bentrokan-bentrokan terjadi di bagian barat laut Kyiv pada akhir pekan. Sejauh ini tank-tank dan kendaraan lapis baja Rusia belum terlihat di Kyiv.
Serangan dari utara
Pasukan Rusia telah melaju di Chernihiv, sebelah timur laut Kyiv. Namun mereka mendapat perlawanan sengit dan kota itu masih dikuasai Ukraina.
Pada Kamis (03/03), layanan darurat Ukraina melaporkan sebanyak 22 orang ditemukan tewas setelah serangan udara menghantam beberapa bangunan permukiman di kota itu.
Kemajuan paling besar ke arah Kyiv terjadi di bagian barat Sungai Dnieper via Chernobyl setelah Rusia mengambil alih kawasan besar di sebelah utara dan barat Kyiv.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Kamis (03/03) bahwa bagian utama pasukan Rusia yang melaju ke Kyiv berada sejauh 30km dari pusat kota.
Serangan dari timur
Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah mengalami gempuran udara dahsyat selama beberapa hari terakhir.
Pada Rabu (02/03), wali kota mengatakan gempuran artileri telah menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Pasukan penerjun payung Rusia dilaporkan terlihat di pinggiran kota, namun sejauh ini militer Ukraina mampu mempertahankan Kharkiv.
Gempuran artileri juga berlanjut di sekitar Donetsk, yang diserang pasukan yang melintasi dari Belgorod di bagian barat Rusia.
Diperkirakan terdapat sekitar 15.000 petempur separatis sokongan Rusia di Donestk dan Luhansk, yang membantu laju pasukan Rusia. Namun, pihak Ukraina meyakini jumlahnya lebih banyak.
Serangan dari selatan
Pasukan Rusia kini telah mengambil alih kota pelabuhan Kherson—kota penting pertama yang jatuh ke tangan Rusia.
Wali Kota Kherson mengunggah pesan melalui Facebook yang menginformasikan kepada warga bahwa bendera Ukraina masih berkibar di kota, namun tidak ada pasukan Ukraina yang tersisa.
Sementara itu, kota pelabuhan Mariupol terus digempur dan wali kotanya memperingatkan bahwa bencana kemanusiaan mendalam terjadi di sana.
Juru bicara pemberontak pro-Rusia mengatakan pada Kamis (03/03), pihaknya akan melancarkan "serangan dengan sasaran rinci" kalau pasukan Ukraina tidak menyerah.
Pergerakan dari Mariupol di bagian timur akan menciptakan jembatan darat antara Krimea dan kawasan yang dikuasai kubu separatis sokongan Rusia di Donetsk dan Luhansk.
Sebelum menginvasi Ukraina, Rusia telah menempatkan kapal-kapal pendarat yang mampu mengangkut tank-tank besar, kendaraan lapis baja, serta prajurit di Laut Hitam dan Laut Azov dekat perairan Ukraina.
(Awaludin)