“Mari kita dapatkan senjata nuklir, kata mereka [di Ukraina]. Kami tidak bisa mengabaikannya begitu saja,” kata Putin, merujuk pada pernyataan Presiden Volodymyr Zelensky bulan lalu bahwa Kiev mungkin terpaksa mempertimbangkan kembali statusnya sebagai negara non-senjata nuklir.
Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia “secara praktis selesai” menghancurkan situs militer Ukraina, seperti pertahanan udara dan depot senjata.
Krimea diketahui memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev. Saat itulah DPR dan LPR memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia menginvasi tetangganya pada 24 Februari, dengan alasan membela DPR dan LPR. Putin juga mengklaim dia sedang mencari “demiliterisasi dan denazifikasi” negara itu.
Kiev mengatakan serangan itu sepenuhnya tidak beralasan dan meminta bantuan masyarakat internasional. Sejak saat itu, banyak negara, termasuk AS, Inggris, dan negara anggota Uni Eropa (UE) memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia.
(Susi Susanti)