Ada Faktor AS dan NATO dalam Konflik Panjang Rusia-Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 11 Maret 2022 12:22 WIB
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) (Foto: Reuters)
Share :

Operasi militer Putin pada 24 Februari telah mendorong sekutu NATO segera melalukan banyak hal khawatir ketegangan akan terus meningkat.

Mereka mengeluarkan sanksi untuk menyulitkan ekonomi Rusia, memperkuat pasukan di sepanjang sayap Timur aliansi dan berulang kali memperingatkan bahwa serangan terhadap satu anggota NATO adalah serangan terhadap semua.

Setelah serangan Rusia di Ukraina, Presiden AS Joe Biden dan NATO langsung melakukan pertemuan untuk menegaskan solidaritas dan untuk memetakan langkah selanjutnya yang akan diambil untuk lebih memperkuat semua aspek aliansi NATO.

Biden telah berulang kali mengatakan AS tidak akan mengirim pasukan untuk terlibat dengan Rusia di Ukraina, meskipun ia baru-baru ini mengizinkan pengerahan pasukan darat dan udara di Eropa untuk mendukung sekutu sayap timur NATO yakni di Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, dan Rumania dalam menanggapi agresi Rusia.

Setelah serangan pada 24 Februari lalu di Ukraina, Biden telah mengizinkan pasukan tambahan untuk dikerahkan ke Jerman sebagai bagian dari tanggapan NATO.

“Pasukan kami tidak pergi ke Eropa untuk berperang di Ukraina tetapi untuk membela sekutu NATO kami dan meyakinkan sekutu itu di Timur,” kata Biden dalam pidatonya beberapa waktu lalu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya