Ada Faktor AS dan NATO dalam Konflik Panjang Rusia-Ukraina

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 11 Maret 2022 12:22 WIB
Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) (Foto: Reuters)
Share :

UKRAINA - Ukraina bukan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), meskipun aliansi keamanan internasional itu telah menjadi ‘pemain kunci’ dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia, yang akhirnya meningkat menjadi invasi skala penuh oleh pasukan Rusia sejak 24 Februari lalu.

Sejak Amerika Serikat (AS) membantu membentuk NATO pada 1949 untuk melawan agresi Soviet di Eropa, aliansi tersebut terus berkembang hingga memiliki 30 negara anggota. Termasuk tiga bekas republik Soviet yakni negara-negara Baltik Estonia, Latvia, dan Lituania.

Pada 2008, NATO tampaknya membuka pintu bagi keanggotaan dua bekas republik Soviet lagi ketika kepala pemerintahannya menyatakan bahwa Georgia dan Ukraina "akan menjadi anggota NATO." Namun tidak ada yang secara resmi menerima kedua negara itu menjadi anggota, dengan kekhawatiran korupsi dan kurangnya konsensus di antara anggota yang terlihat sebagian menahan diterimanya Ukraina.

Baca juga: Sejarah NATO, Aliansi yang Berada di Pusaran Perang Rusia-Ukraina

Di satu sisi, Presiden Rusia Vladimir Putin pun telah menuntut agar Ukraina tidak pernah bergabung dengan aliansi karena ia berusaha untuk membatasi kehadiran NATO di Eropa Timur.

Selama pidato video beberapa hari sebelum dia mengumumkan operasi militer di Ukraina, Putin menghubungkan krisis saat ini secara langsung dengan tuntutan Rusia terhadap NATO , yang mencakup jaminan bahwa NATO berhenti memperluas ke Timur dan menarik kembali infrastrukturnya dari negara-negara Eropa Timur yang bergabung setelah Perang Dingin. Dia menuduh AS dan NATO mengabaikan tuntutan Rusia dan menyalahkan Barat atas krisis saat ini di Ukraina.

Baca juga: Putin: Ukraina Bergabung ke NATO Berpotensi Picu Perang Rusia-Prancis

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya