Dewan Keamanan (DK) PBB akan mengadakan pertemuan darurat, membahas dugaan pembuatan senjata biologis di Ukraina, Jumat (11/3/2022). Pertemuan tersebut diminta oleh Rusia, yang kredibilitasnya terkait senjata kimia dipertanyakan dalam sesi tentang Suriah.
Rusia telah menuding jika Amerika mendanai penelitian pengembangan senjata biologi di Ukraina, yang telah menghadapi serangan oleh puluhan ribu tentara Rusia sejak 24 Februari. Amerika pun membantah tuduhan itu dan mengatakan justru itu sinyal bahwa Rusia akan segera menggunakan senjata itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah tuduhan Rusia dalam pidato videonya. "Tidak ada yang mengembangkan senjata kimia atau senjata pemusnah massal lainnya," tegas Zelensky di Ukraina.
BACA JUGA:Rusia Konfirmasi Gunakan Senjata Termobarik di Ukraina, Ciptakan Efek Pembakar dan Ledakan Tinggi
Negara-negara Barat telah menuduh bahwa Rusia melakukan tipu muslihat dengan menuduh lawan-lawan mereka dan Amerika mengembangkan senjata biologi dan kimia. Itu akan menjadi landasan bagi Rusia untuk kemungkinan menggunakan senjata-senjata itu di Ukraina - sesuatu yang dituduh dilakukan Rusia di Suriah.
Pada pertemuan bulanan DK PBB tentang penggunaan senjata kimia di Suriah - satu kasus yang masih belum tuntas dan berlarut karena kurangnya informasi dari Suriah, baik Amerika maupun Inggris mengangkat isu Ukraina.
BACA JUGA:Putin Sebut Sanksi Barat Tidak Sah, Rusia Akan Lebih Kuat dan Mandiri
"Federasi Rusia telah berulang kali menyebar informasi bohong tentang penggunaan berulang senjata kimia di Suriah," kata wakil utusan Amerika untuk PBB, Richard Mills. “Jaringan kebohongan baru-baru ini yang telah dilemparkan Rusia dalam upaya membenarkan perang yang direncanakan dan tidak dapat dibenarkan yang telah dilakukan terhadap Ukraina, harusnya sudah jelas bahwa Rusia juga tidak dapat dipercaya ketika negara itu berbicara tentang penggunaan senjata kimia di Suriah."
Rekan Mills dari Inggris, James Kariuki, mengecam serangan Rusia terhadap Ukraina dan mengatakan "paralel dengan tindakan Rusia di Suriah sudah jelas."
Pada 2018, Rusia menuduh Amerika secara diam-diam melakukan eksperimen senjata biologis di satu laboratorium di Georgia, bekas republik Soviet yang, seperti Ukraina, berambisi untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa.
(Awaludin)