NEW YORK - Rusia menyita ratusan jet komersial yang dimiliki oleh perusahaan leasing Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Ini menjadi tanda lebih lanjut dari tantangan yang dihadapi industri penerbangan negara itu karena sanksi yang diberikan Barat menyusul invasi ke Ukraina.
Menurut pernyataan dari Kremlin, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang pada Senin (14/3) sebagai bagian dari tindakan anti-sanksi pemerintah yang akan memungkinkan maskapai penerbangan Rusia untuk mendaftarkan pesawat yang disewa dari perusahaan asing di Rusia, ketika mereka akan diberikan sertifikat kelaikan udara lokal.
Rancangan Undang-Undang (RUU) itu akan memungkinkan maskapai Rusia untuk mempertahankan pesawat sewaan asing mereka dan mengoperasikan pesawat di rute domestik, sementara mempersulit perusahaan asing untuk mendapatkan kembali jet mereka tanpa persetujuan pemerintah Rusia.
Sanksi AS dan Eropa yang dikenakan pada Rusia mengharuskan perusahaan leasing untuk mengambil alih semua pesawat yang mereka sewakan ke maskapai Rusia pada akhir bulan.
Baca juga: AS Beri Lampu Hijau ke Negara-Negara NATO Pasok Jet Tempur ke Ukraina
Pembuat pesawat Barat seperti Airbus (EADSF) dan Boeing (BA) telah memutuskan akses maskapai Rusia ke suku cadang yang mereka butuhkan untuk merawat dan menerbangkan jet mereka dengan aman. Maskapai Rusia mengoperasikan 305 jet Airbus dan 332 jet Boeing, menurut data yang diberikan oleh perusahaan analisis penerbangan Cirium.
Baca juga: Amerika dan Uni Eropa Bakal Cabut Status Rusia dari 'Negara yang Paling Disukai'