Laporan asli dari tabloid tersebut sejalan dengan perkiraan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), yang mengatakan bahwa ada hingga 10.000 kematian militer Rusia.
Setelah pembaruan, Komsomolskaya Pravda kemudian menerbitkan pernyataan yang mengatakan bahwa "akses ke antarmuka administrator telah diretas" dan bahwa "sisipan palsu dibuat menjadi publikasi."
Mereka mengklaim bahwa "informasi yang tidak akurat segera dihapus." Analisis CNN menunjukkan bahwa pembaruan informasi terjadi setelah 21 jam.
(Susi Susanti)