"USD600 juta ini akan dilengkapi dengan alokasi tambahan dari ARTF selama 2022 jika kondisinya memungkinkan," tambahnya.
"Pendekatan bertahap ini dirancang untuk menjadi fleksibel dan adaptif, mengakui bahwa situasi di lapangan tetap cair."
Menurut laporan BBC, proyek ini akan dimulai kembali hanya ketika Bank Dunia yakin bahwa tujuannya dapat dipenuhi.
Pada Jumat (25/3/2022), sebuah pernyataan bersama oleh para pejabat dari 10 negara, termasuk AS dan Inggris, menggambarkan tindakan Taliban sebagai "sangat mengganggu".
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) juga telah membatalkan pertemuan dengan Taliban, yang dijadwalkan berlangsung di Qatar.
(Rahman Asmardika)