Intelijen Inggris: Tentara Rusia Tolak Perintah dan Tembak Jatuh Pesawatnya Sendiri

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 31 Maret 2022 17:44 WIB
Pasukan Rusia di Ukraina (Foto: Reuters)
Share :

INGGRIS - Menurut salah satu kepala intelijen Inggris tentara Rusia menolak untuk mengikuti perintah dari atasan dan bahkan menembak jatuh pesawat mereka sendiri.

Sir Jeremy Fleming, kepala GCHQ, menggambarkan invasi itu sebagai 'perang Presiden Rusia Vladimir Putin', dan mengatakan tentara Rusia kehabisan senjata dan moral.

Dia memberikan pidato tertutup tentang invasi Rusia yang goyah ke Ukraina pada Kamis (31/3) selama perjalanan ke Australia, berdasarkan laporan intelijen yang telah dia terima sejauh ini.

"Kami telah melihat tentara Rusia - kekurangan senjata dan moral - menolak untuk melaksanakan perintah, menyabotase peralatan mereka sendiri dan bahkan secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat mereka sendiri,” terangnya.

Baca juga: Intelijen Inggris: Alami Kerugian Besar di Ukraina, Pasukan Rusia Ditarik ke Belarusia

“Dan meskipun kami percaya penasihat Putin takut untuk mengatakan yang sebenarnya, apa yang terjadi dan sejauh mana salah penilaian ini harus jelas bagi rezim,” lanjutnya.

 Baca juga: Intelijen Inggris: Rusia Terjunkan Tentara Bayaran Grup Wagner di Ukraina Timur

“Itu semua menambah kesalahan perhitungan strategis yang diperingatkan oleh para pemimpin Barat kepada Putin. Ini menjadi perang pribadinya, dengan biaya yang harus dibayar oleh orang-orang yang tidak bersalah di Ukraina dan, semakin meningkat, oleh orang-orang Rusia biasa juga,” ujarnya.

Dia juga memperingatkan bahwa penyerang siber Rusia akan mencari target di negara-negara yang menentang tindakan Putin.

Salinan pidato sebelumnya membahas bagaimana penasihat utama Putin terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina.

Catatan terakhir adalah bahwa Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang diduga memiliki hubungan dengan Kremlin, dapat digunakan oleh Putin sebagai “umpan meriam” saat dia mati-matian berusaha menyelamatkan invasinya.

"Baru-baru ini, kami telah melihat bahwa Wagner tampaknya akan meningkatkannya,” jelasnya.

“Mereka sedang mempertimbangkan untuk memindahkan pasukan dari konflik lain dan merekrut pejuang baru untuk meningkatkan jumlah. Para prajurit ini kemungkinan akan digunakan sebagai umpan meriam untuk mencoba membatasi kerugian militer Rusia,” tambahnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya