Pejabat Ukraina telah mendesak warga sipil di timur untuk melarikan diri. Pada Jumat (8/4/2022), para pejabat mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.
Invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, telah memaksa sekitar seperempat dari populasi 44 juta meninggalkan rumah mereka, mengubah kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.
Korban sipil telah memicu gelombang kecaman internasional, khususnya atas kematian di kota Bucha, sebuah kota di barat laut Kiev yang sampai pekan lalu diduduki oleh pasukan Rusia.
"Kami tidak akan pernah melupakan semua yang kami lihat di sini, ini akan tetap bersama kami sepanjang hidup kami," kata Bohdan Zubchuk, seorang polisi komunitas di kota itu, menggambarkan kehidupannya sebelum dan sesudah perang.
Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa mundurnya Rusia dari wilayah itu mengungkapkan penargetan warga sipil yang "tidak proporsional".
Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangga selatannya. Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang.
(Rahman Asmardika)