Pendiri batalion, Andrei Biletsky, mengatakan bahwa tiga orang menderita efek dari zat beracun yang tidak diketahui.
"Tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas keracunan oleh bahan kimia perang, tetapi tanpa konsekuensi bencana," katanya dalam sebuah alamat video di Telegram.
AFP tidak dapat memverifikasi klaim tersebut. Sementara itu, pejabat senior separatis Donetsk Eduard Basurin telah berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata kimia terhadap kota pelabuhan selatan yang telah menolak pemboman Rusia selama berminggu-minggu.
Dikutip kantor berita Rusia RIA Novosti, Basurin mengatakan pasukan yang mengepung bisa "beralih ke pasukan kimia yang akan menemukan cara untuk menghisap tikus keluar dari lubang mereka".
Rusia telah membantah melakukan kejahatan perang selama serangannya di Ukraina.
(Susi Susanti)