Namun, Perdana Menteri Manasseh Sogavare membenarkan pakta keamanan dengan China di parlemen pada Maret, menunjukkan bahwa dua penjamin keamanan negara itu, Selandia Baru dan Australia, tidak melakukan apa pun untuk melindungi infrastruktur yang dibangun oleh China atau orang-orang China dari kerusuhan tiga hari November lalu.
Pada November 2021, protes yang berpusat di Provinsi Malaita menuntut pengunduran diri Sogavare atas langkahnya pada 2019 untuk mengalihkan hubungan diplomatik dari Taiwan ke China.
Penandatanganan perjanjian itu dilakukan segera setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa delegasi tingkat tinggi AS akan tiba di Kepulauan Solomon minggu ini. AS dan sekutunya khawatir bahwa pakta tersebut akan memungkinkan China untuk menempatkan aset militernya di Kepulauan Solomon, kekhawatiran yang ditolak Sogavare pada Maret.
(Rahman Asmardika)