Tapi Pulau Ular memiliki lebih dari sekadar kepentingan simbolis. Biarkan Rusia membangun fakta di sana, dan Ukraina tidak akan lagi dapat menjamin kebebasan jalur laut antara pelabuhan Odesa dan seluruh dunia. Melalui Odesa, sebagian besar kekayaan pertanian Ukraina mengalir ke pasar global.
Kepala intelijen pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan pada Jumat (13/5/2022) bahwa siapa pun yang menguasai Pulau Ular mengendalikan "permukaan dan sampai batas tertentu situasi udara di Ukraina selatan."
"Siapa pun yang menguasai pulau itu dapat memblokir pergerakan kapal sipil ke segala arah ke selatan Ukraina kapan saja," terangnya.
Untuk alasan itu saja, Ukraina telah bersumpah bahwa meskipun tidak dapat segera merebut kembali wilayah itu, ia akan menyangkalnya kepada Rusia.
Budanov juga menunjukkan bahwa Pulau Ular juga dapat berguna bagi Rusia jika mereka ingin memperkuat kehadiran mereka di wilayah Transnistria yang memisahkan diri di Moldova, yang dijalankan oleh pemerintah pro-Rusia dan di mana sekitar 1.500 tentara Rusia bermarkas.
Dalam serangkaian serangan dalam 10 hari terakhir, drone dan aset lainnya telah menyerang unit Rusia yang mencoba mengonsolidasikan kehadiran mereka di pulau itu.