Dia diberitahu bahwa ayahnya yang berkebangsaan Italia, Carlo Albanese, wafat dalam kecelakaan mobil tak lama setelah menikah dengan Ellery yang berdarah Irlandia-Australia di Eropa.
Namun, saat Albanese berusia 14 tahun, ibunya mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya belum meninggal dan kedua orang tuanya tidak pernah menikah.
Karena rasa sayang dan takut menyakiti perasaan ibunya, dia tidak mencari ayahnya hingga kematian Ellery pada 2002.
Albanese bertemu ayahnya pada 2009 di Barletta, Italia Selatan, kampung halaman Carlo Albanese, ketika menjadi Menteri Transportasi dan Infrastruktur Australia dan melakukan pertemuan bisnis di Italia.
Sosok yang peduli
Di mata orang-orang terdekatnya, Albanese dikenal sebagai sosok yang peduli dengan keadilan sosial sejak kecil.
Saat berusia 12 tahun, dia membantu aksi mogok membayar uang sewa agar properti yang juga ditinggali oleh dia dan ibunya tidak dijual ke pengembang.
Albanese adalah orang pertama di keluarganya yang mengenyam pendidikan di universitas, di mana dia belajar ekonomi dan kerap terlibat dalam politik mahasiswa.
Pada usia 22 tahun, ia terpilih sebagai presiden Buruh Muda, sayap pemuda Partai Buruh, dan bekerja sebagai staf penelitian di bawah pemerintahan Bob Hawke, mantan perdana menteri dari partai itu yang paling lama menjabat dan memodernisasi ekonomi Australia.