SAN ANTONIO – Aksi penembakan massal di sebuah sekolah dasar di Texas selatan, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/5/2022) menewaskan setidaknya 21 orang. Penembakan massal ini menjadi insiden terbaru kekerasan bersenjata di AS.
BACA JUGA: Korban Penembakan Sekolah di Texas Bertambah, 19 Anak dan 2 Orang Dewasa Tewas
Pelaku yang diidentifikasi sebagai Salvador Ramos, (18 tahun), melepaskan tembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, sekira 130 km dari San Antonio. Setidaknya 19 anak-anak dan 2 orang dewasa tewas dalam penembakan ini sementara sejumlah korban luka-luka dirawat di rumah sakit.
Ramos sendiri dilaporkan tewas, diduga oleh petugas keamanan yang menanggapi kejadian tersebut.
Sebelum melakukan pembantaian di sekolah dasar, Ramos menembak neneknya sendiri kemudian melarikan diri dari tempat kejadian. Dia menabrakkan mobil yang digunakannya untuk melarikan diri dan mengamuk melepaskan tembakan membabi buta di Sekolah Dasar Robb.
BACA JUGA: Penembakan Sadis 21 Orang di SD Texas, Biden Minta Warga AS Berdoa Bersama
Sersan Departemen Keamanan Publik Texas (DPS) Erick Estrada mengatakan kepada CNN bahwa petugas penegak hukum melihat Ramos, yang mengenakan pelindung tubuh, muncul dari kendaraannya yang ditabrakkannya dengan membawa senapan. Petugas keamanan berkonfrontasi dengan tersangka, namun dia berhasil masuk ke dalam sekolah.
Sejauh ini belum jelas apa motif yang mendorong Ramos melakukan penembakan.
Pembantaian itu terjadi 10 hari setelah 10 orang tewas di Buffalo, New York, di lingkungan yang didominasi orang kulit hitam. Pihak berwenang telah mendakwa seorang pria berusia 18 tahun yang mereka katakan telah melakukan perjalanan ratusan km ke Buffalo dan melepaskan tembakan dengan senapan serbu di sebuah toko kelontong.
(Rahman Asmardika)