“Aspek yang harus ada sudah lengkap, ada peta risiko bencana, sistem peringatan dini, terdapat jalur evakuasi dan tempat pengungsi, rencana evakuasi bagi disabilitas, kaum rentan dan peternakan warga sekitar, bahkan sudah memiliki rencana kontijensi yang lengkap dan detail,” jelasnya.
“Pola pengembangan yang telah dilakukan oleh warga Purwobinangun dapat menjadi role model bagi destana lainnya dengan menyesuaikan potensi bencana di wilayah masing-masing,” tambahnya.
Sampai pada Juni 2022, telah terbentuk 1.116 destana yang tersebar di seluruh Indonesia. BNPB memiliki target pengembangan destana sampai 5.000 desa.
“Upaya kita akan terus berlanjut hingga ke seluruh daerah dengan rawan bencana sehingga diharapkan masyarakat semakin siap dan tangguh,” tutupnya.
Destana melalui Taman Nasional Merapi khususnya melalui mitigasi vegetasi dengan melalukan penanaman pohon sarangan yang merupakan tanaman organik yang berasal dari lereng Merapi.
Baca juga: Diterjang Banjir Rob, 50 Rumah dan 280 Petak Tambak Warga Bima Terendam
(Fakhrizal Fakhri )