Cuaca Panas Hingga 47 Derajat Celcius, Warga Jepang 'Bisa Meninggal Jika Tidak Hidupkan AC'

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 03 Juli 2022 13:23 WIB
Koichi Maruyama mengenakan jaket yang mengeluarkan udara dingin untuk bertahan dari panas. (Foto: BBC)
Share :

Tetapi yang mungkin mengejutkan adalah Jepang sedang kewalahan menjaga agar lampu dan AC tetap menyala.

Pada Selasa (28/6/2022), ketika permintaan listrik mencapai puncaknya pada sore hari, pasokan listrik berada pada 97% dari kapasitas.

Itu artinya sudah mendekati pemadaman listrik.

Pemerintah Jepang telah meminta masyarakat agar "memadamkan" sebanyak mungkin lampu dan peralatan listrik. Tetapi pada saat yang sama, ada juga peringatan supaya warga tidak mematikan AC miliknya.

Ketakutan mereka adalah terulangnya kejadian pada 2018, yaitu ketika terakhir kali Jepang dilanda gelombang panas .

Kala itu, puluhan orang yang sebagian besar berusia lanjut meninggal dunia karena serangan panas dan lebih dari 22.000 orang dilarikan ke rumah sakit.

Untuk mencegah hal itu terulang, beberapa pemerintah daerah membuka pusat-pusat "pendinginan", di mana para lansia dapat berlindung.

'Saya bisa meninggal, jika tak hidupkan AC'

Di Distrik Sumide, bagian utara Tokyo, Kiyoji Saito yang berusia 86 tahun, sedang bermain Shogi (catur Jepang) dengan beberapa orang yang seusia dengannya.

Seperti banyak orang lanjut usia di Jepang, dia sangat tidak suka menggunakan AC.

"Saya menghabiskan tiga atau empat ribu yen (Rp332.00 - Rp442.000) per bulan untuk listrik pada tahun ini," katanya.

"Sangat menyenangkan mereka menyediakan tempat ini [lokasi pendinginan], kita bisa datang di siang hari, bertemu dan tetap rileks."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya