UKRAINA - Juru bicara kementerian pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mengatakan hingga 70% serangan rudal Rusia terjadi di kota-kota damai dan target non-militer.
Motuzyanyk mengatakan pada Jumat (15/7/2022) hanya 30% dari serangan rudal Rusia yang menargetkan militer.
“Sisa 70% serangan adalah orang Rusia yang sengaja menyerang kota-kota damai. Rusia harus diakui sebagai negara teroris,” katanya.
Baca juga: 3 Roket Rusia Bombardir Vinnytsia Ukraina, 23 Orang Meninggal dan 100 Terluka
“Satu-satunya cara untuk menghentikan teror rudal ini adalah dengan menghancurkan rudal yang diluncurkan Rusia di atas Ukraina,” lanjutnya.
Baca juga: Zelensky Kecam Serangan Rudal Rusia yang Tewaskan 21 Orang: Tindakan Teror yang Disengaja
Menurut Motuzyanyk, sistem anti-pesawat bekerja “sebaik mungkin” ketika Vinnytsia diserang pada Kamis (14/7/2022).
“Dua dari lima rudal ditembak jatuh. Jika kita memiliki senjata anti-pesawat modern yang lebih kuat, kita dapat menghancurkan lebih banyak rudal Rusia itu. Hari ini kita membutuhkan pertahanan udara modern,” ungkapnya.
Dia menambahkan HIMARS bekerja dengan baik di garis depan dan lebih dari 30 fasilitas logistik militer Rusia telah dihancurkan.