Kisah Pendeta yang Ditangkap Aparat Rusia karena Kritik Putin

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 20 Juli 2022 03:05 WIB
Kisah pendeta yang ditangkap aparat Rusia karena kritik Putin (Foto: Ioann Kurmayarov)
Share :

Dia lantas ditangkap kepolisian Ukraina untuk diinterogasi dan SBU melayangkan gugatan administratif padanya.

"Dia tidak mendukung Rusia secara radikal, tapi kukuh pada kebebasan bicara sekaligus meyakini aparat melakukan kesalahan dengan melarang kemunculan pita," terang Alexander.

Kala itu, Pendeta Ioann bersiap membayar denda sebesar USD100 (Rp1,5 juta) dan akan memakai pita di depan umum karena sudah membayar denda. Namun, gugatan aparat Ukraina kepadanya lantas digugurkan.

Setelah insiden itu, dia pindah ke Rusia. Di sana dia justru membayar harga mahal demi kebebasan berekspresi.

Pada April lalu, dia dikeluarkan dari Patriarkat Moskow Gereja Ortodoks Rusia, meski sejumlah anggota Gereja Ortodoks Rusia di Mancanegara (ROCA) mengatakan mereka telah menerimanya.

Kini Pendeta Ioann harus tetap berada di balik jeruji Pusat Tahanan Nomor Satu, Penjara Kresty, dengan ancaman hukuman bertahun-tahun. Masa tahanan awal Pendeta Ioann berakhir pada 6 Agustus mendatang dan selanjutnya dia akan dihadapkan pada pengadilan.

"Saya ingin dia diputuskan tidak bersalah sebagai seorang Kristen yang bicara soal nilai-nilai kekristenan," ujar saudaranya Alexander.

"Namun saya khawatir atas apa yang terjadi sekarang dan saya khawatir dengan masa depannya," pungkasnya.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya