CHINA - Pejabat China telah meminta maaf kepada penduduk komunitas yang terkunci di Guangzhou karena membobol kunci di pintu rumah mereka.
Sejumlah orang di kompleks apartemen di kota China selatan itu baru-baru ini dinyatakan positif Covid.
Para pejabat pun terus mencari kontak dekat yang mungkin bersembunyi dalam upaya untuk menghindari dipindahkan ke pusat karantina.
Menurut outlet Tianmu News, pintu depan dari 84 rumah dirusak oleh pejabat dan pekerja masyarakat.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, China Berlakukan WFH dan Warga yang ke Kantor Harus PCR Negatif
Insiden itu terjadi pada 10 Juli lalu, sesaat setelah beberapa orang di kompleks itu dinyatakan positif terkena virus.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Beijing Capai 453 Orang, 40 Stasiun Subway Ditutup
Menurut surat kabar Global Times, penduduk dipindahkan ke fasilitas karantina terpusat, tetapi beberapa kontak dekat ditemukan bersembunyi di rumah mereka", yang mengarah ke rumah lain untuk mencari "penghuni tersembunyi".
Pemerintah distrik di Distrik Liwan Guangzhou meminta maaf kemarin, dengan mengatakan pembobolan "menyimpang dari persyaratan pencegahan epidemi". Pihak terkait mengatakan penyelidikan akan dilakukan, dan mereka yang terlibat akan dihukum.
Mereka yang terkena dampak pembobolan telah diberitahu bahwa mereka akan diberi kompensasi atas kerusakan tersebut.