LONDON - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Iran pada Selasa (19/7/2022). Ini merupakan perjalanan pertama Putin ke negara di luar bekas Uni Soviet sejak Rusia melancarkan aksi militer ke Ukraina pada 24 Februari.
Di Teheran, Putin juga melakukan pertemuan tatap muka pertamanya sejak aksi militer ke Ukraina dengan Pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan untuk membahas kesepakatan yang akan melanjutkan ekspor gandum Laut Hitam Ukraina serta konflik di Suriah utara.
Kunjungan Putin ke Iran, yang terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi Israel dan Arab Saudi, mengirimkan pesan yang kuat ke Barat tentang rencana Moskow untuk menjalin hubungan strategis yang lebih dekat dengan Iran, China dan India dalam menghadapi sanksi Barat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah menyerukan kerja sama jangka panjang antara Iran dan Rusia. Televisi Iran melaporkan bahwa Khameini mengatakan kepada Putin perlunya Rusia dan Iran waspada terhadap "penipuan Barat".
BACA JUGA: Jawab Klaim AS Soal Pengiriman Drone, Iran Tegaskan Tak Akan Bantu Rusia dan Ukraina
Dia mengatakan Putin telah memastikan Rusia "mempertahankan kemerdekaannya" dari Amerika Serikat dan bahwa negara-negara harus mulai menggunakan mata uang nasional mereka sendiri saat memperdagangkan barang.
"Dolar AS harus secara bertahap diambil dari perdagangan global, dan ini dapat dilakukan secara bertahap," kata Khamenei selama pertemuan yang dilakukan di sebuah ruangan sederhana dengan bendera Iran dan potret mendiang pemimpin revolusioner Ayatollah Khomeini.