“Seiring meredanya ancaman-ancaman lain, Amerika mempertajam fokusnya untuk menahan dan melawan pengaruh Rusia dan China di kawasan itu,” tegasnya, dikutip VOA.
Dia mencatat bahwa Rusia berusaha mempertahankan pengaruhnya di Suriah ketika membantu menyelamatkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad dan mengubah gelombang perang itu demi kepentingannya.
Dalam beberapa bulan terakhir ini Iran dengan cepat meningkatkan persediaan bahan bakar nuklirnya yang mendekati tingkat pembuatan senjata, memicu kekhawatiran akan terjadinya eskalasi.
Iran juga memiliki sentrifugal yang lebih canggih, yang berdasarkan kesepakatan nuklir tahun 2015 telah dilarang. AS, di bawah Presiden Donald Trump, secara sepihak meninggalkan kesepakatan itu pada 2018.
(Susi Susanti)