Ini penting sebagai bukti adanya masyarakat kultus yang sangat terorganisir, jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, lebih tua 6.000 tahun dari kehadiran Islam di wilayah tersebut.
"Penggalian beberapa mustatil menemukan artefak yang menunjukkan praktik ritual yang terjadi di dalam struktur," kata Thomas.
"Orang-orang yang membangunnya memiliki budaya dan sistem kepercayaan yang sama dan ini bukan praktik yang terlokalisasi. Budaya ini tersebar di wilayah Arab yang luas, seukuran Polandia." Thomas menambahkan: "Arab Saudi nampak seperti lanskap yang gersang dan tidak ramah, dilihat secara terpisah dari bagian dunia lainnya selain beberapa situs terkenal, seperti Dedan dan Hegra. Namun, bukti arkeologis, seperti mustatil, menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki sejarah yang kaya dan kompleks.
Struktur yang tersebar begitu luas di wilayah yang begitu luas menunjukkan sistem kepercayaan, bahasa, dan budaya bersama dalam skala yang secara pribadi tidak pernah saya bayangkan."
Munirah Almushawh, direktur proyek arkeologi di Khaybar (daerah lain di Al Ula), setuju dengan pendapat itu. Dia mencatat bahwa masyarakat ini tidak hanya berbagi sistem kepercayaan tunggal, tetapi mereka melakukan perjalanan jauh untuk berbagi pengetahuan sehingga mereka bisa membangun struktur. Beberapa mustatil memiliki berat hingga 12.000 ton, lebih berat dari Menara Eiffel. Konstruksinya membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan pengorganisasian dalam jangka waktu yang lama.
"Mustatil menunjukkan jaringan sosial yang besar, keterampilan arsitektur yang inovatif dan eksplorasi luas di Arab prasejarah," kata Almushawh.