Ekonomi Mesir lebih bergantung pada Rusia daripada banyak negara Afrika lainnya. Sekitar 80% dari impor gandumnya berasal dari Rusia dan Ukraina, dan sepertiga turis asingnya adalah orang Rusia.
Rusia juga telah meletakkan dasar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir senilai USD26 miliar (Rp386 triliun) di Mesir.
Adapun Presiden Prancis Emmanuelle Macron melakukan tur Afrikanya sendiri minggu ini. Dia mengunjungi Kamerun, Benin dan Guinea-Bissau.
"Kami disalahkan oleh beberapa orang yang mengatakan bahwa sanksi Eropa adalah penyebab krisis pangan dunia, termasuk di Afrika. Itu sepenuhnya salah. Makanan, seperti energi, telah menjadi senjata perang Rusia,” terangnya saat berada di Kamerun.
Melawan pandangan ini, Lavrov mengatakan krisis pangan dimulai dengan pandemi Covid, tetapi mengakui bahwa situasi di Ukraina juga mempengaruhi pasar makanan.
(Susi Susanti)