Pihaknya nantinya bakal memantau aktivitas vulkanik untuk dijadikan rujukan bilamana akan menaikkan status gunung. Namun, sejauh ini hal itu masih belum terjadi, karena Gunung Raung belum dapat diprediksi secara aktivitas vulkaniknya.
"Kalau besar kondisi bahayanya berubah, rekomendasi akan berubah, gejala-gejala juga tidak seperti yang kita lihat sekarang. Sekarang gunungnya ada asapnya tipis-tipis, tapi kegempaannya krisis. Itu nanti akan berbeda jika naik, atau malah turun. Tergantung ngikutin gunungnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Raung dinyatakan erupsi dengan mengeluarkan material abu vulkanik. Pos PGA Gunung Raung mencatat erupsi terjadi pada pukul 17.19 WIB hingga 17.28 WIB, pada Rabu sore 27 Juli 2022.
Material abu vulkanik meluncur ke arah barat dan barat laut menuju tiga kabupaten yakni Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, yang berakibat hujan abu. Akibat adanya aktivitas vulkanik ini status Gunung Raung pun naik ke Waspada atau level II pada Jumat pagi, 29 Juli 2022.
Peningkatan status secara resmi dikeluarkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia melalui surat nomor 380.Lap/GL.05/BGL/2022, tertanggal 29 Juli 2022.
(Arief Setyadi )