TAIWAN – China dilaporkan menembakkan 11 rudal balistik ke perairan di sekitar pantai timur laut dan barat daya Taiwan. Peluncuran rudal China ini menyebabkan gangguan pada jalur pelayaran dan penerbangan ke dan dari Taiwan.
Lebih dari 50 penerbangan internasional dari Bandara Internasional Taoyuan Taiwan telah dibatalkan.
Kapal telah dipaksa untuk mengubah rute, dengan gangguan selama berhari-hari diperkirakan akan berdampak pada rantai pasokan dengan penundaan pengiriman global.
"Saya keluar pagi ini, tapi kemudian penjaga pantai datang melalui radio dan menyuruh kami semua untuk segera kembali ke pelabuhan," ujar seorang warga, dikutip BBC.
Kebanyakan orang yang berbicara dengan BBC tidak percaya China akan menyerang Taiwan. "Mereka sekelompok gangster," kata seorang pria yang sedang memancing di dermaga.
"Orang-orang komunis itu berbicara besar, tetapi mereka tidak akan melakukan apa-apa. Kami telah hidup dengan ancaman mereka selama 70 tahun,” terangnya.
Seperti diketahui, China menggelar latihan militer besar-besaran mulai Kamis (4/8/2022) hingga Minggu (7/8/2022). Latihan ini menyusul kunjungan Ketua Dewan Perwakilan rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.
"Latihan tersebut fokus pada sesi pelatihan utama termasuk blokade bersama, serangan target laut, serangan terhadap target darat, operasi kontrol wilayah udara," kata Komando Teater Timur militer China dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.
Kunjungan singkat Pelosi ke Taiwan pada Rabu (3/8/2022) memicu ketegangan. Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkannya sebagai "manik, tidak bertanggung jawab dan tidak rasional".
China pun menanggapi dengan melakukan peluncuran rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan latihan militer di lepas pantai Taiwan.
(Susi Susanti)