TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk tidak pernah lagi mengobarkan perang pada peringatan penyerahan Jepang pada Perang Dunia II, sementara anggota kabinetnya memperingati hari bersejarah ini dengan kunjungan ke kuil kontroversial, langkah yang memicu kemarahan China dan Korea Selatan.
Kuil Yasukuni dipandang sebagai simbol militerisme masa lalu Jepang. Kuil itu merupakan penghormatan bagi 14 pemimpin masa perang Jepang dihukum sebagai penjahat perang oleh pengadilan Sekutu, serta tentara dan korban perang dari pihak Jepang.
BACA JUGA: Ini Warisan Shinzo Abe yang Sukses Selamatkan Ekonomi Jepang
Kunjungan ke tempat itu kembali memanaskan hubungan Jepang dengan China sudah sangat tegang tahun ini. Ketegangan kedua negara meningkat awal bulan ini setelah Beijing melakukan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan sebagai respons atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei awal Agustus.
Selama latihan, beberapa rudal China jatuh di perairan di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
Menurut laporan Kyodo, Kishida mengirim persembahan ke kuil yang terletak di pusat Tokyo tanpa melakukan kunjungan.. Dia juga mengirimkan persembahan kepada Yasukuni selama festival tahun lalu dan musim semi ini.
"Kami tidak akan pernah lagi mengulangi kengerian perang. Saya akan terus memenuhi sumpah yang teguh ini," kata Kishida pada pertemuan sekuler di tempat lain di Tokyo, yang juga dihadiri oleh Kaisar Naruhito.
"Di dunia di mana konflik masih belum mereda, Jepang adalah pemimpin proaktif dalam perdamaian," katanya sebagaimana dilansir Reuters.