Kisah 2 Istri Raden Wijaya Selama Bertahta Jadi Raja Majapahit

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 22 Agustus 2022 07:27 WIB
Raja Majapahit, Raden Wijaya (foto: dok wikipedia)
Share :

HUBUNGAN antara Gayatri dan Dara Petak sebagai sesama istri Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit konon tak pernah harmonis. Sejak pernikahan Dara Petak putri Raja Melayu dengan Raden Wijaya ada kecemburuan yang dipendam oleh Gayatri. Tetapi perempuan cantik ini bisa memendam dan mengendalikannya.

Namun watak Dyah Petak yang konon jelek membuat Gayatri kian tak menyukai sosok istri muda suaminya ini. Bahkan Dara Petak telah mewariskan watak itu kepada Jayanagara, anak laki-laki hasil pernikahannya dengan Raden Wijaya. Sebagaimana dikutip dari "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaaan Majapahit" tulisan Earl Drake, watak Dyah Petak juga tak disukai oleh Sodrakala, pembantu pribadi Gayatri yang melindungi dari pembantaian Kerajaan Kediri.

 BACA JUGA:Kisah Pemberontakan dan Letusan Dahsyat Gunung Kelud Nyaris Menghancurkan Kerajaan Majapahit

Bahkan watak istri muda Raden Wijaya ini konon juga tak disukai oleh para pelayan - pelayan keraton Majapahit lainnya. Konon tingkah laku Dara Petak putri Melayu yang cantik ini amat sombong, egois, dan pemalas. Bahkan banyak yang menyaksikan sikap Dara Petak yang tak sabaran dan kejam terhadap siapapun yang berkedudukan lebih rendah.

Dara Petak juga disebut suka menjilat mereka yang kedudukannya lebih tinggi. Terparah, istri muda Raden Wijaya ini suka menenggak minuman keras (miras) dan obat - obatan. Tapi tak pernah jelas apakah kebiasaan ini merupakan sumber atau akibat dari watak buruknya.

 BACA JUGA:Pesta Pernikahan Besar-besaran Raden Wijaya dan Gayatri, Seluruh Rakyat Majapahit Diundang

Kebiasaan makan tiada henti dan terlalu banyak juga kerap dipertontonkannya. Namun konon Dara Petak memiliki bentuk tubuh yang tetap langsing. Hal ini yang kerap mengganggu Gayatri yang mulai terlihat sedikit mirip dengan ibu-ibu.

Bahkan suatu ketika, Gayatri menjuluki Dara Petak sebagai penyihir, karena ahlinya ia memuntahkan amarah kepada siapapun yang membuat anaknya yang manja itu jengkel. Tak lama setelah julukan itu disematkan Gayatri, muncul kabar burung bahwa Gayatri bukan anak kandung dari Kertanagara Raja Singasari terakhir.

Gayatri disebut anak angkat yang didatangkan dari Keraton Champa sebagai yoginis untuk mengajarkan ritual Tantra kiri. Kabar burung itu tentu mencengangkan seisi keraton Majapahit. Tuduhan yang menyakitkan itu tentunya dibuat-buat, karena seakan - akan Gayatri adalah putri gadungan dari pelacur kuil.

Kekesalan Gayatri kian menjadi karena sikap Raden Wijaya yang tidak pernah mau membahas soal Dara Petak ataupun menasehatinya. Bagi Gayatri, satu-satunya berita baik di sini adalah suaminya jarang sekali berhubungan dengan si putri Melayu ini, kecuali untuk bermain dengan putranya saja.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya