Ukraina Mulai Serangan Balasan Terhadap Rusia, Nova Kakhovka Dihujani Roket

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 30 Agustus 2022 12:51 WIB
Pemandangan Kota Kherson di selatan Ukraina yang dikuasai Rusia. (Foto: Reuters)
Share :

KIEV - Militer Ukraina pada Senin (29/8/2022) memulai serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu terhadap pasukan Rusia di selatan negara itu. Juru Bicara Komando Selatan Ukraina Natalia Humeniuk mengonfirmasi serangan itu dalam sebuah pengarahan pers, mengatakan bahwa serangan balasan itu termasuk wilayah Kherson.

Ukraina telah berulang kali menyatakan niatnya untuk merebut kembali wilayah selatannya, khususnya Kota Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang berhasil direbut Rusia dari Ukraina sejak menginvasi enam bulan lalu.

Wilayah ini terletak di utara semenanjung Krimea yang dikuasai Rusia dan memiliki pantai di Laut Hitam dan Laut Azov.

Dalam pengarahannya Humeniuk mengatakan bahwa serangan baru-baru ini di rute logistik selatan Rusia telah "tidak diragukan lagi melemahkan musuh". Lebih dari 10 tempat pembuangan amunisi Rusia telah diserang selama beberapa minggu terakhir.

Namun, dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan baru tersebut.

"Serangan balasan sudah berlangsung untuk sementara waktu (dalam arti) melelahkan musuh dan tidak memberinya kesempatan untuk maju," kata Humeniuk kepada penyiar publik Suspilne, menambahkan bahwa fase ofensif ini telah dimulai pada Senin.

Rentetan tembakan roket Ukraina dilaporkan menghujani Nova Kakhovka yang diduduki Rusia, membuat kota itu tidak bisa mengakses air dan listrik. Sementara itu tembakan rudal Rusia terhadap kota pelabuhan Mykolaiv, yang masih dikuasai Ukraina menewaskan setidaknya dua orang, melukai sekira 24 orang,

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari untuk melancarkan apa yang dikatakannya sebagai "operasi militer khusus" untuk menyingkirkan nasionalis Ukraina dan melindungi komunitas berbahasa Rusia. Ukraina dan sekutunya menggambarkannya sebagai perang agresi yang tidak beralasan.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya