BENGKULU - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yang melanda Provinsi Bengkulu, menyebabkan 5 kabupaten/kota dari 10 daerah ini terendam banjir.
Bencana banjir ini berdampak pada 1.668 Kepala Keluarga (KK). Di wilayah ini juga diterjang tanah longsor dan pohon tumbang yang tersebar ditiga kabupaten.
Daerah terendam banjir itu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, berdampak pada 433 KK, Kota Bengkulu, 1.126 KK, Seluma, 59 KK dan Kabupaten Bengkulu Utara, sebanyak 50 KK.
Dampak bencana ini, kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Bengkulu, Khristian Hermansyah, menyebabkan 2 jembatan rusak, dan ribuan rumah terdampak banjir.
"Lima kabupaten/kota terdampak bencana alam banjir, dua jembatan rusak, tiga kabupaten terdampak tanah longsor dan pohon tumbang," kata Khristian, Selasa (30/8/2022).
Untuk banjir di Kota Bengkulu, jelas Khristian, terdapat didua kecamatan tersebar ditujuh kelurahan. Yakni, di Kecamatan Sungai Serut, Kelurahan Tanjung Agung, 320 KK, Tanjung Jaya, 150 KK, Sukamerindu 55 KK, Semarang 15 KK, dan Kelurahan Surabaya, 9 KK.
Di Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, kata Khristian, terdapat di Kelurahan Bentiring, 367 KK, dan Kelurahan Rawa Makmur, 210 KK.
Lalu, di Kabupaten Bengkulu Tengah, lanjut Khristian, tersebar di 25 desa terdapat dilima kecamatan. Yakni, Kecamatan Talang Empat, Pondok Kubang, Karang Tinggi, Pondok Kelapa dan Kecamatan Bang Haji.
Sementara, tanah longsor, tersebar di 8 desa terdapat diempat kecamatan. Seperti, di Kecamatan Pagar Jati, Taba Penanjung, Bang Haji, dan Kecamatan Pematang Tiga.
"Banjir di Bengkulu Tengah, tersebar dilima kecamatan, dan empat kecamatan terkena bencana alam tanah longsor," jelas Khristian.
Kemudian, di Kabupaten Seluma, terang Khristian, banjir merendam dua kecamatan, yakni di Sukaraja dan Talo. Di daerah ini, sampai Khristian, sebanyak 59 KK terendam, tiga petak kolam ikan terendam, 59 unit sumur gali terendam, dan 1 unit mushola/TPQ terendam.
"Warga terdampak banjir di Seluma, membutuhkan pangan untuk 59 KK dan suplai air bersih," jelas Khristian.
Selanjutnya, di Kabupaten Kaur, kata Khristian, dua kecamatan terdampak tanah longsor. Yakni, Semidang Gumai dan Tanjung Kemuning. Sementara, banjir sempat merendam salah satu ruang RSUD Kaur.
"Tim BPBD PUPR, dinas terkait, sudah berupaya membersihkan material longsor dengan menggunakan alat berat, dan banjir RSUD Kaur, sudah surut," ujar Khristian.
Bencana alam di Kabupaten Bengkulu Utara, terang Khristian, berupa tanah longsor dan banjir. Di mana tanah longsor terdapat dilima kecamatan. Yakni, Karang Anyar, Gunung Alam, Gunung Selan, Giri Mulya, dan Padang Jaya.
Bencana banjir, tambah Khristian, terdapat ditujuh kecamatan. Seperti, di Air Besi, Batik Nau, Lais, Air Pawang, Pinang Raya, Ketahun, dan Kota Argamakmur.
Kondisi terkini, tambah Khristian, jalan Giri Mulya tertutup akibat longsor, dan jalan lintas tergenang air sehingga jalan tidak bisa dilewati, dengan ketinggian air 30 cm hingga 100 cm.
"Kebutuhan mendesak di daerah terdampak bencana, membutuhkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak. Dan bahan pokok untuk korban bencana," pungkas Khristian.
(Nanda Aria)