Kisah Rohingya di Pengungsian, Lebih Baik Dibunuh Daripada Dideportasi

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 31 Agustus 2022 11:05 WIB
Rehman melarikan diri dari Myanmar pada 2017 dan saat ini berada di India. (Foto: BBC)
Share :

Menanggapi cuitan itu pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa membantah telah menawarkan fasilitas ini kepada Muslim Rohingya. Pemerintah India bahkan menggambarkan mereka sebagai "orang asing ilegal" yang harus dideportasi atau dikirim ke pusat penahanan.

Pernyataan ini membuat masa depan Rehman dan keluarganya di India terancam, tetapi dia mengatakan lebih memilih dibunuh daripada dideportasi ke Myanmar.

"Pemerintah India juga tidak menginginkan kami... tapi saya lebih suka mereka membunuh kami daripada mendeportasi kami ke Myanmar," ujarnya sebagaimana dilansir BBC.

Tidak ada negara yang mau menerima ratusan ribu orang Rohingya. Bahkan, Bangladesh, negara yang menampung mayoritas pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar telah mengatakan kepada PBB bahwa para pengungsi itu harus dipulangkan kembali ke Myanmar.

PBB mengatakan bahwa tidak aman untuk memulangkan orang-orang Rohingya ke Myanmar karena konflik yang terjadi. Pada Februari 2021, junta Myanmar, yang dituduh melakukan kejahatan terhadap Rohingya - mengambil alih negara itu dalam kudeta militer.

Sampai keadaan aman bagi pengungsi Rohingya untuk kembali ke Myanmar, Rehman dan pengungsi Rohingya lainnya membutuhkan bantuan dan kasih sayang dari negara-negara dunia.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya